Keterangan: "Rakorda dan Peringatan HKG PKK ke-47"
Berita IKP Rabu, 04 Desember 2019 Dibaca 763 Kali
Bantu PKK Atasi Stunting di Sulsel, Pemerintah Gelontorkan Rp. 30,4 Miliar

Makassar -- Pemerintah Sulawesi Selatan siapkan Rp. 30,4 Miliar untuk selamatkan anak-anak Sulsel dari Stunting. Hal itu terungkap saat pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA), sekaligus Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47 di Ballroom Hotel Sheraton Makassar, Senin (2/12) yang dibuka langsung Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. 

Berdasarkan data yang diperoleh anggaran yang disebutkan terbagi atas Rp. 1,4 Miliar yang dialokasikan oleh TP-PKK Sulsel ke PKK Kabupaten/Kota guna memaksimalkan 10 program pokok PKK khususnya pengentasan stunting. Selain itu, terdapat bantuan keuangan dari Kementerian Kesehatan untuk makanan tambahan di 24 Kabupaten/Kota, dan terakhir Rp. 15 Miliar dari Dinas Kesehatan Sulsel yang masing-masing difokuskan pada daerah dengan angka stunting tertinggi, yaitu Enrekang, Bone, Pangkep, Jeneponto, Gowa, Selayar, Pinrang, Sinjai, Takalar, Toraja, Toraja Utara, Luwu, dan Pinrang.

Ketua PKK Sulsel, Liestiaty F Nurdin mengatakan jika ada 10 program prioritas yang akan menjadi fokus utama PKK Sulsel selama satu tahun ke depan, terutama penekanan angka stunting, yang sekaligus menjadi tema pada Rakorda Tahun 2019. Istri Gubernur Sulsel itu juga menjelaskan jika pemilihan tema sangat relevan dengan agenda nasional  untuk menurunkan angka stunting dan gizi kronik, guna menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas sesuai arahan Presiden RI.

"Keseriusan PKK dalam membantu pemerintah menekan angka stunting terlihat dengan adanya pos anggaran sebesar Rp.100 juta untuk masing-masing kabupaten/kota. Kesempatan ini saya juga mengajak seluruh istri kepala daerah berkolaborasi dengan pemerintah untuk menjadikan stunting sebagai musuh bersama," ucapnya.

Sependapat dengan sang istri, dukungan pun mengalir deras dari Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

"Saya sangat mengapresiasi program yang telah dijalankan oleh PKK, terlebih yang bisa memback-up pemerintah untuk mewujudkan SDM yang unggul adalah PKK. Kami pun sudah menyiapkan anggaran untuk membantu PKK merealisasikan program strategis. Tetap kompak, itu kuncinya," pungkas Nurdin.

Sesuai Arahan Ketua TP PKK Sulsel, PKK Luwu Utara hingga hari inipun terus gencar melakukan sejumlah upaya untuk mensosialisasikan kegiatan pencegahan Stunting lewat aksi PKK dari desa ke desa. Hal itu dijelaskan langsung oleh Ketua TP PKK Luwu Utara, Saat melakukan pemaparan di hadapan 475 pengurus PKK se Sulsel.

"Kami hingga hari ini rutin ke desa-desa untuk melakukan sosialisasi pencegahan stunting, mulai dari edukasi gizi ibu hamil hingga pemberian susu berkualitas untuk ibu dan anak. Apalagi desa juga menyediakan pos anggarannya," terang Enny.

Diketahui Stunting atau tumbuh kerdil adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama atau didefiniskan sebagai kegagalan pertumbuhan anak akibat gizi buruk. Sulsel sendiri berada di urutan ke-4 terbanyak  penderita stunting di Indonesia, dengan Jumlah 77.766 Balita dan tertinggi di Kabupaten Enrekang dan Bone. (Put)